COBAAN TERBERAT


Oleh: Alfi Ummuarifah

Dalam pandangan Islam harta dan anak adalah karunia Allah ﷻ. Dia pinjamkan karunia itu hingga sampai batas waktu yang ditentukan. Dia pastikan bahwa manusia memperolehnya sekehendak sang pencipta.

Namun, saat kita memilikinya, Allah ﷻ mengingatkan agar kita tak terlalu cinta. Sampai-sampai kita lupa urusan yang lain termasuk akhirat karena cinta pada harta tersebut. Oleh karena itu sadarilah, pinjaman dari Allah ﷻ itu akan diambil kembali jika sudah saatnya tiba.

Maka, biasa sajalah memandang harta. Perlakukan hanya sebatas sarana untuk bisa beribadah sempurna.

Perlakukan lah secara wajar. Jangan bermegah-megahan hingga lupa akhirat. Jangan seakan menuhankannya hingga meninggalkan perkara akhirat yang hendak kita tuju. Jangan terkecoh pada tipuan dan rayuannya.

Al-Qur'an surat At-Tagabun Ayat 15 mengingatkan kita. Semoga kita tak terlena pada harta dan anak.

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. At-Tagabun Ayat 15)

Manusia harus menyadari dengan penuh keinsafan terhadap peringatan Allah ﷻ pada ayat ini. Sesungguhnya harta kamu yang sangat kamu cintai dan anak-anak kamu yang menjadi kebanggaan kamu hanyalah cobaan bagimu.

Apakah kamu mengelolanya dengan baik dan benar, serta mendidik mereka dengan agama yang lurus? Ingatlah di sisi Allah ﷻ pahala yang besar bagi orang-orang beriman yang mengelola harta dengan baik dan mendidik anak-anak dengan benar.

Allah ﷻ menerangkan bahwa cinta terhadap harta dan anak adalah cobaan. Jika tidak berhati-hati, akan mendatangkan bencana. Tidak sedikit orang, karena cintanya yang berlebihan kepada harta dan anaknya, berani berbuat yang bukan-bukan dan melanggar ketentuan agama. Dalam ayat ini, harta didahulukan dari anak karena ujian dan bencana harta itu lebih besar.

Sebagaimana firman Allah ini:

كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَىٰ
أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَىٰ
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. (QS. Al-'Alaq Ayat 6-7)

Dijelaskan pula dalam sabda Nabi ﷺ:

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ
Sesungguhnya setiap umat mendapatkan fitnah dan fitnah umat ini adalah harta. (HR. at-Timidzi dalam sunannya kitab Az-Zuhd.)

Kalau manusia dapat menahan diri, tidak akan berlebihan cintanya kepada harta dan anaknya, jika cintanya kepada Allah ﷻ lebih besar daripada cintanya kepada yang lain, maka ia akan mendapat pahala yang besar dan berlipat ganda.

Demikianlah, berhati-hatilah pada harta dan anak-anak. Amanah itu tak boleh melupakan kita akan bekal akhirat yang indah kelak. Persiapannya saat ini, jangan menunggu nanti. Menunggu kapan lagi? Jangan-jangan tak sempat lagi.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan In-Feed (homepage)

" target="_blank">Responsive Advertisement