Oleh: Umi Rizkyi
Setiap manusia memiliki gaya hidup yang berbeda. Apalagi didukung dengan pergaulan yang luar biasa. Dimana seseorang bergaul, dengan siapa ia bergaul, kelompok mana ia bergabung dalam pergaulannya itulah yang akan mempengaruhi pola pikir dan pola ia bersikap.
Misal bergaul dengan orang yang suka menuntut ilmu, ngaji Islam dan mengajak seseorang untuk berbuat baik serta mencegah seseorang untuk melakukan kemaksiatan. Oleh karena itu, dengan berbagai proses dan pemikiran yang mendalam terkait ilmu yang dimilikinya maka akan terbentuklah pola pikir dan sikap yang islami. Dalam arti, seseorang akan melakukan berbagai aktifitas disandarkan dengan hukum Allah ﷻ.
Contohnya beramal solih, solat tepat waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada orang tua dan mertua, mendidik anak dengan baik dan benar menurut Islam, mengajarkan puasa, sedekah, menunaikan kewajiban dengan penuh pertanggungjawaban dan lain sebagainya.
Jika hal itu merupakan larangan Allah ﷻ, maka ia akan berusaha sekuat tenaga dan menjauhinya. Contohnya, riba adalah haram dalam Islam maka, ia tak akan mengambil/berperan/menunjukkan riba kepada orang lain. Gibah adalah haram yaitu membicarakan orang lain baik/buruknya kepada orang lain. Maka ia akan berusaha mengunci mulutnya dan mengarahkan lidahnya untuk senantiasa istighfar, dzikir dan selalu memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah ﷻ.
Dengan demikian maka, ia akan akan menemukan jati diri mereka. Dengan adanya proses berpikir dan bersikap islami maka ia akan sepenuh hati untuk mengamalkan seluruh aturan Allah ﷻ dengan sepenuh hati, ikhlas tanpa adanya paksaan.
Begitu pula tentang bagaimana seseorang untuk berpenampilan dan memiliki gaya hidup. Jika gaya hidupnya tinggi, serba mewah, serba baru, serba bagus, berkwalitas dan mahal. Namun tak mengukur kemampuannya. Padahal Allah ﷻ telah memberikan pelajaran, surat cinta-Nya kepada seluruh manusia agar tidak berlebih-lebihan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ
"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf[7]:31).
Telah jelas dalam ayat itu bahwa larangan manusia untuk bersikap berlebihan. Misalnya bergaya hidup serba mewah, makan makanan berlebih, selalu dengan menu yang mewah. Berpakaian serba yang terbaru dan lagi in. Perhiasan yang berlebihan, memakai gelang banyak, cincin lebih dari 3 dan lain sebagainya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Post a Comment