DOA DAN USAHA


Oleh: Ramsa

Banyak muslim yang senang berdoa. Karena doa adalah ibadah. Bahkan doa adalah inti semua ibadah. Doa bisa berupa kalimat khusus yang diucapkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam atau doa yang ada dalam Al-Qur'an.

Dalam banyak kondisi doa menjadi senjata seorang muslim. Dalam ketakutan, kesakitan atau kelemahan do'a bisa jadi teman sejati. Melihat saudara kita yang terzalimi di Suriah atau Xin Jiang misalnya, kita hanya bisa berdoa agar mereka diselamatkan oleh Allah ﷻ.

Namun pada kondisi yang lain hanya dengan doa niscaya tidak akan merubah kondisi. Misalnya saat melihat kemiskinan maka kondisi kemiskinan tidak akan berubah dengan doa.

Rasulullah shalallahu alayhi wasallam telah mengajarkan manusia untuk ikhtiar dalam setiap hal. Sebagai contoh saat Rasul hendak hijrah ke Madinah bersama Sahabat tercinta Abu Bakar As shidiq, beliau memilih menempuh jalur atau rute perjalanan ke arah selatan. Walau sesungguhnya arah Kota Madinah adalah ke utara. Kenapa demikian? Karena Beliau sadar saat itu semua orang tahu rute ke utara adalah rute umum menuju Kota Madinah, sedangkan Beliau saat itu menjadi orang yang paling dicari di berbagai sudut kota, hendak dihalangi agar tidak hijrah. Sehingga strategi beliau adalah melewati jalan atau jalur tidak umum.

Inilah bentuk ikhtiar agar tidak mudah ditemukan oleh musuh yang sedang mencarinya. Setelah usaha dan strategi maksimal dilakukan, beliau pun juga berdoa yang banyak agar orang kafir quraisy tidak menemukanmya, dan mereka bisa selamat dalam perjalanannya. Di sisi lain bentuk ikhtiar sahabatnya juga yakni menjaga agar beliau tidak dilihat oleh musuh yang mengincar saat itu.

Bagi muslim doa merupakan senjata atau peluru akhir yang mesti dikelurkan dengan catatan usaha atau ikhtiar sudah maksimal, strategi dan berbagai cara sudah ditempuh. Allah meminta kita berusaha maksimal dalam menjalankan suatu peran atau tanggung jawab agar hasil yang diperoleh pun maksimal. Dalam setiap upaya tetap dibarengi doa, agar tidak terkategori sombong.

Sesuatu yang sulit bahkan hampir mustahil mengarapkan kemudahan menuju surga jika kita belum tahu hal-hal yang bisa kita tempuh agar bisa menuju ke surga. Berdoa ingin masuk surga namun tidak ada usaha, itu juga hal yang sulit tercapai. Maka doa sapu jagat atau doa dalam semua kondisi ini haruslah dilakukan seiring dengan usaha maksimal.

Berdoa ingin dapat kebaikan namun standar kebaikan belum diketahui tentu sulit mencapainya. Kebaikan dunia adalah saat bisa beraktivitas sesuai hukum Allah ﷻ. Bukan patokan keinginan manusia.

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: "Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah ayat 201)

Semua manusia tentu berharap kemudahan dan ketenangan hidup di dunia, juga di akhirat. Maka penting mengetahui setiap hal yang disukai Allah ﷻ dan mana yang dibenci agar bisa dapat rida-Nya Allah Ta'ala. Tidak melanggar apa pun yang Allah benci.

Memperjuangkan tegaknya semua hukum-hukum Islam di muka bumi adalah perkara yang Dia cintai, maka jadilah pejuang penolng agama Allah, insyaAllah keberkahan dan kecintaan Allah ﷻ akan membersamai. Berusaha jadi yang terbaik menjalani perintah-Nya mengajak pada ketaatan, semoga jadi pembuka pintu surga-Nya. Aaamiiin yaa mujiib.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan In-Feed (homepage)

" target="_blank">Responsive Advertisement