RAMADHAN BULANNYA AL-QUR'AN


Oleh: Enny Ummu Almira

Alhamdulillah memasuki hari ke 7 Ramadhan, semoga senantiasa masih di beri keistiqomahan dalam mengisi hari-hari penuh kemuliaan dan keberkahan ini dengan amal ibadah sehingga tidak berlalu sia-sia.

Salah satu mengapa Ramadhan disebut bulan Al-Qur'an adalah karena di bulan ini Al-Qur'an di turunkan, yaitu tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan atau sering di sebut malam Nuzulul Qur'an. Sehingga di sebut bulannya Al-Qur'an, bulan baca Al-Qur'an, bulan menjadikan Al-Qur'an sebagai sahabat.

Allah ﷻ berfirman:

...شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)... (QS. Al Baqarah: 185).

Dalam Surat Al Qadar ayat 1, Allah ﷻ menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar, yaitu malam paling spesial dan paling mulia di bulan suci Ramadhan, malam yang sangat diharapkan seluruh umat Muhammad ﷺ, dan lebih baik dari pada seribu bulan.

إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam penuh kemuliaan. (Al-Qadar: 1)

إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِي لَيْلَةٍ مُبارَكَةٍ
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati. (Ad-Dukhan: 3).

Beberapa ahli tafsir menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan dua kali proses. Pertama, diturunkan secara keseluruhan. Kedua, diturunkan secara bertahap .

Sebelum diterima Nabi di bumi, Allah ﷻ terlebih dahulu menurunkannya secara menyeluruh di Baitul Izzah (rumah langit dunia). Kemudian malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad ﷺ di bumi secara berangsur, ayat demi ayat, di waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan selama dua puluh tahun, pendapat lain dua puluh satu tahun.

Adapun lembaran-lembaran atau suhuf, kitab Taurat, Zabur, dan Injil, masing-masing diturunkan kepada Nabi yang bersangkutan secara sekaligus. Lain halnya dengan Al-Qur'an, diturunkan sekaligus hanya dari Baitul 'Izzah ke langit dunia; hal ini terjadi pada bulan Ramadan, yaitu di malam Lailatul Qadar.

Maa Shaa Allah sampai-sampai orang sholeh pada bulan Ramadhan tidak bicara kecuali darurat adalah bacaan Al-Qur'an. Bahkan Imam Syafi'i mengkhatamkan Al-Qur'an 60 kali dalam sebulan, kemudian Ustman bin Affan mengkhatamkan Al-Qur'an dalam sehari 30 juz (beda maqom)

Rasulullah ﷺ bersabda: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Alquran), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. At-Tirmidzi).

Dalam Hadist Qudsi di jelaskan puasa itu hanya di tujukan untuk-Ku, yang di lakukan karena Allah,

dan saya yang akan memberikan pahalanya langsung, dan setiap kebaikan yang di lakukan di lipat kan 10 kali lipat. ( HR. Bukhari:1793) ,jika demikian maka alif lam mim menjadi 30x10 = 300.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا النَّا سُ قَدْ جَآءَكُمْ بُرْهَا نٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَاَ نْزَلْنَاۤ اِلَيْكُمْ نُوْرًا مُّبِيْنًا
"Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an)." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 174)

Kemudian bagi yang terbatas atau memang sama sekali tidak bisa atau tidak sempat membaca Al-Qur'an dengan maksimal karena ada udzur maka ada alternatif lain yaitu berwakaf Al-Qur'an, di mana setiap Al-Qur'an yang kita waqafkan di baca oleh pembaca atau bahkan penghafal Al-Qur'an, maka insya Allah kita akan mendapatkan pahala dari orang yang membaca atau menghafal Al-Qur'an tersebut. Bayangkan jika itu diulang-ulang, itulah amalan orang cerdas yaitu berinfaq dan berwaqaf, di mana saat kita sudah meninggal pahala masih terus mengalir.

Adalagi yaitu dengan mengajarkan Al-Qur'an, sebagaimana di jelaskan dalam sebuah hadist "Sebaik-baik manusia adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)

Bahkan ada anjuran untuk para orangtua terutama ibu sebagai madrosatul 'ula, jadikan momment Ramadhan sebagai bulan pendidikan untuk mengajari anak-anak kita Al-Qur'an, bukan hanya membaca Iqra saja tapi juga tajwid atau tahsin, khususnya surat Al Fatihah, di mana surat ini sering dibaca dalam setiap sholat, maka setiap surat itu dibaca karena kita yang mengajarkan, insya Allah pahalanya akan terus mengalir selama surat itu di baca.

Bagi orang awam seperti kita jadikan bulan Ramadhan sebagai bulan sahabat Al-Qur'an yaitu membaca, memahami, mentadaburi, mengambil hukum darinya, menghafal dan mengamalkannya. Sebab jika bukan di bulan Ramadhan di bulan mana lagi kita akan dekat dengan Al-Qur'an? Karena sudah banyak bukti atau realita orang masih pada tahap harus dipaksakan terlebih dahulu, kemudian menjadi kebiasaan lalu menjadi kebutuhan dan akhirnya menjadi kenikmatan.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan In-Feed (homepage)

" target="_blank">Responsive Advertisement